10/09/2008

MATAHARI MENGELILINGI BUMI?


ORANG ISLAM YANG MEYAKINI MATAHARI MENGELILINGI BUMI, KEMBALI PADA ABAD KEGELAPAN YANG MARAK DENGAN TAQLID DAN KEBODOHAN!
Oleh: Dedy Suardi
Saudaraku sesama muslim yang berbahagia! Kebangkitan Islam telah lama kita gembar-gemborkan sambil sebahagian dari kaum muslimin tak bangkit-bangkit seingsutpun dari oggokan kebodohan, yang membikin kecemerlangan Cahaya Al-Qur’anul Karim seakan-akan kita kusamkan kembali berkat kekhilafan dari para pengkajinya!
Kini, di abad Robot Opportunity dan Spirit merangkak-rangkak di permukaan planet Mars untuk melacak kandungan air yang menunjang kehidupan, pro-kontra yang punya kaitannya dengan falaq benda-benda langit, telah marak kembali, bahkan nyaris diornamen oleh sumpah-serapah dan caci-maki yang tidak sesuai dengan keluhuran budi yang diajarkan oleh Agama Islam yang kita junjung tinggi!
geocentrisSebagaimana kita ketahui bersama, “ABAD KEGELAPAN” diwarnai secara kusam oleh seorang tokoh fanatik bernama Ptolomeus (1140-1101 SM) dari Alexandria.! Beliau meyakini tanpa ampun bahwa Bumi kita yang kita tempati ini merupakan pusat alam semesta raya dan diam tidak bergerak! Matahari, bulan dan bintang-bintang, beliau anggap sebagai benda-benda kecil yang memutari planet Bumi! Jadi, planet kita (Bumi) diyakini sebagai benda yang paling besar di jagat raya! Dengan keyakinan yang tak bisa ditawar-tawar itu, maka muncullah sebuah teori yang benar-benar dikeramatkan selama 18 abad oleh para pendukungnya yang dijuluki “TEORI GEOCENTRIC”!
Guna melestarikan keyakinan tersebut, maka muncullah ultimatum keramat yang disiarkan ke seantero negeri: “SIAPA SAJA ORANGNYA YANG MEREKAYASA TEORI LAIN DI LUAR TEORI YANG TELAH DIKUKUHKAN OLEH FIHAK GEREJA (geocentric), MAKA ORANG TERSEBUT WAJIB DIHUKUM PANCUNG!” (karena dianggap menyebarkan pemurtadan)
heliocentrisNamun, dalam suasana ultimatum yang cukup mencengangkan itu, tak pelak muncul seorang tokoh pembaharu bernama Copernicus yang dengan berani mencanangkan teori baru yang berseberangan dengan teori yang dikeramatkan tersebut; terkelal dengan TEORI “HELIOCENTRIS”, yang menandaskan bahwa Bumilah yang mengelilingi Matahari! Bahkan Bulan, dan planet-planet yang lain pun mengelilingi Matahari! Jadi Matahari untuk sementara dianggap sebagai pusat alam semesta!
Tal lama kemudian sang tokoh kontroversial tersebut dikejar-kejar oleh para penganut GEOCENTRIC untuk dimusnahkan! Bahkan seorang tokoh bernama Bruno, sempat dibakar hidup-hidup! Tak ayal lagi kemajuan ilmu pengetahuan dibekam habis-habisan oleh manusia jahiliyah yang ingin mempertahankan kebodohan di muka Bumi ini, sehingga ABAD KEGELAPAN yang direkayasa oleh sekelompok manusia ‘fanatik’ nyaris menggelapkan segala-galanya, seakan-akan ingin memupus segala kebenaran yang dipancarkan oleh Sang Pemilik Cahaya di Atas Cahaya, Allah Rabbul Alamin!
Padahal, jauh beberapa abad sebelumnya (pasca para sahabat), para ulama Islam pun (berdasarkan kajian dari Al-Qur’an), seperti Al Battani, Ibnu Haithem, Ibnu Sina (Avicenna) dll, telah mentah-mentah menolak kefanatikan yang disodorkan oleh Ptolomeus tersebut! Az-Zumar ayat-5 mengatakan: “Ia telah menciptakan langit dengan haq, dipusingkan-Nya malam kepada siang, dan dipusingkan-Nya siang kepada malam.”
Bahwa planet Bumi ternyata tidak diam (berotasi pada porosnya), telah diperkuat oleh An-Naml ayat-88 yang artinya: “Dan engkau lihat gunung-gunung, engkau kira bahwa dia tetap (tidak bergerak), padahal dia berjalan kencang bagaikan awan berjalan. (Begitulah) perbuatan Allah, yang membuat segala-sesuatu dengan kokohnya; sesungguhnya Dia mengetahui betul apa yang kamu kerjakan.”
Dari hasil penelitan di lapangan yang bisa dipertanggung jawabkan, ternyata semua benda-benda langit itu bergerak sejalan dengan falaq yang ditentukan oleh Sang Mahapengatur! Selain berotasi, Bulan bergerak memutari Bumi, tatkala Bumi bergerak mengedari Matahari, tatkala Matahari (sebagai salah sebuah bintang dari milyaran bintang dalam galaksi Bimasakti) bergerak mengedari pusat galaksi Bimasakti, tatkala Bimasakti bergerak mengedari pusat Supegalaksi, dst! Maka dalam Al-Qur’an tercantum istilah “sab’a samaawaat” yang berarti tujuh tingkatan langit! (tujuh artinya banyak atau luas).
Perlu diketahui bahwa, besar Matahari kurang-lebih 1.300.000. (satu juta tiga ratus ribu) kali Bumi kita. Rasa-rasanya jika terjadi Matahari mengelilingi Bumi, benar-benar telah melanggar sunatullah yang sah! Masuk akalkah satu hari satu malam dikarenakan satu kali Matahari sebagai benda raksasa mengorbit Bumi sebagai benda superkecil? Entahlah jika Anda sudi kembali lagi pada paham para penyembah Fir’aun yang meyakini bahwa tenggelamnya Sang Surya disebabkan karena dilahap oleh Dewi Nuts, dan terbitnya Sang Surya keesokan harinya disebabkan karena dia dilahirkan kembali oleh Sang Dewi yang doyan menyantap gumpalan api yang besarnya 1.300.000 kali planet Bumi!
MENGAPA DI KALANGAN UMMAT ISLAM MUNCUL KEMBALI FAHAM GEOCENTRIS?
almaghestMunculnya kembali faham Geometric di kalangan ummat Islam, tak lepas dari adanya terjemahan buku Ptolomieus (Collection) ke dalam bahasa Arab (Almaghist-campuran dari bahasa Gerika dan Arab)! Tak sedikit para pemuka agama Islam yang dikecohkan oleh Almaghist tersebut, mungkin saja disebabkan oleh salah persepsi; bahwa setiap kitab yang berbahasa Arab, mereka anggap sebagai sumber kebenaran! Hal ini disebabkan oleh wabah ‘urubah’ (kearab-araban atau Arab-Centris), yang nyaris menyempitkan makna Islam sebagai religi yang memiliki nilai Universal!
Namun, ada yang lebih celaka lagi dengan munculnya kembali pendapat “ketinggalan spoor”, bahwa Bumi kita tidak bundar namun datar bagaikan meja! Dan jika pendapat tersebut merekah dikalangan ummat Islam, tanda bahaya wajib segera dibunyikan, karena ini bukan lagi pembodohan ummat, namun lebih merupakan ‘musibah ilmu pengetahuan’ yang perlu segera diantisipasi oleh penjelasan-penjelasan sains yang tidak sekularistik!
Saudaraku se-iman dan se-Islam! Pendapat bahwa Bumi datar terlampau dipengaruhi oleh Al-Ghasyiah ayat 20 yang artinya:“Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan (dikembangkan).” Istilah dihamparkan belum tentu sama dengan diratakan, sebab jika Bumi diratakan oleh Sang Mahapencipta, di planet ini tak akan ada gunung-gunung tinggi dan lembah-lembah yang curam! Oleh sebab itu, pendapat kadaluarsa yang meyakini bahwa Bumi datar bagaikan permukaan meja atau papan tulis, syogianya dibuang jauh-jauh; lebih-lebih lagi setelah kita membaca Surat An-Nazi’aat ayat-30 yang tegas-tegas menolak pendapat sempit seperti itu yang memiliki dua arti; arti kesatu: “Dan bumi setelah itu diluaskan-Nya.” Sedangkan arti kedua: “Dan bumi setelah itu dibentuk-Nya menyerupai telur burung unta.”
Kata daha dalam surat An-Nazi’aat sebagai kata kerja berarti mengulur atau meluaskan. Sedangkan ad-dahy sebagai kata benda memiliki arti ‘telur burung unta’ (bundar). Jadi arti lengkapnya: ‘diluaskan dan dibentuk mirip telur burung unta.”
star trail 01Berkat dukungan ayat Al-Qur’anul Karim dan foto-foto Bumi yang dibikin dari satelit dan dari Bulan, jelaslah kini bahwa Bumi kita bentuknya bundar! Gerak rotasi Bumi pada porosnya, bisa dibuktikan secara mudah dengan menggunakan kamera SLR yang pembukaan lensanya bisa dikunci dalam waktu yang lama (1/B). Adapun caranya, pada waktu malam bening penuh bintang-kemintang, arahkan kamera photo Anda yang telah dipasangkan pada tripod, tepat ke bintang polaris yang tertusuk poros Bumi kita. Biarkan lensa terbuka untuk beberapa jam. Dan hasilnya, kita akan mendapatkan gambar “Star Trail” ialah jalur tapak-tapak bintang yang sirkular berkat terjadinya gerakan planet Bumi pada porosnya!
Akhirul kalam, marilah kita simak ayat-ayat Kitab Suci kita dengan jiwa suci serta ikhlas karena Allah, demi kemajuan kita yang tak diembel-embeli dengan prasangka yang buruk. Memang ayat-ayat langit yang berjumlah 307, selama ini kurang sekali kita simak dikarenakan kita terlampau asyik mundar-mandir dalam koridor ayat-ayat fiqih saja! Padahal ayat-ayat langit tersebut benar-benar merupakan pelecut guna meningkatkan ketauhidan kita. Tidak semua ayat-ayat tersebut cukup ditafsirkan secara harafiah belaka tanpa dukungan dari hasil penelitian yang akurat dan nyata! Lebih-lebih lagi Al-Qur’anul Karim tak cukup didukung oleh fatwa-fatwa taqlid yang menjerumuskan kita ke jurang kejumudan, namun syogianya didukung oleh kejembaran akal manusia yang tak cuma mampu membaca ayat-ayat Qur’aniyah saja, namun juga mampu membaca ayat-ayat kauniyah yang tersebar di sekeliling kita termasuk di kedalaman alam semesta yang amat luas dan mempesona!
Kini telah saatnya kita tidak buang-buang waktu dengan jor-joran saling caci-maki berkat perbedaan madhab atau perbedan kepentingan. Bukankah Allah Swt. cuma satu? Bukankah Islam cuma satu? Bukankah Nabi Saw. cuma satu? Saya yakin Al-Qur’anul Karim bakal bersedih, jika kita kembali pada zaman kebodohan! Oleh sebab itu, marilah bareng-bareng kita kibarkan bendera Islam yang satu, agar kebangkitan Islam dari kebodohan, bukan sekedar tong berbunyi nyaring!
***

4 comments:

  1. Gambar pertama (matahari mengelilingi bumi) itu adalah gambar terkoplak yang pernah aku lihat.

    Karena yang benar: Matahari, bulan dan bintang beredar pada garis edarnya, beredar diatas bumi datar yang terhampar luas, bukan bumi bulat pemikiran setan itu.

    Kedudukan Teori Bumi Bulat sejajar dengan Teori Evolusi Manusia dari Kera ala Charles Darwin, karena keduanya tidak melibatkan Tuhan dalam terciptanya/terjadinya.

    Orang yang percaya bumi itu bulat dipastikan dia berasal dari evolusi seekor kera.

    ******

    Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. (QS. Ibrahim: 33)

    ***
    Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa serta Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan, dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. "(QS. Yasin: 38-40).

    ***
    Dia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar, Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. "(QS. az-Zumar: 5).

    ***
    Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya." (QS. asy-Syam: 1-2).

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. KEMBALI PADA ABAD KEGELAPAN YANG MARAK DENGAN TAQLID DAN KEBODOHAN!
    ya
    👏👏👏👏👏👏👏👏👏
    Semua orang yang punya keyakinan tersebut pasti mengatakan bodoh, orang aneh dst pada orang yang bertolak belakang dengan keyakinannya sendiri.

    Tapi kebenaran hanya ada 1, dan mari kita sama² mencari kebenaran tanpa harus mengatakan bodoh, dungu, tolol, mundur 500tahun Dst.

    Jika bumi berputar dan mengelilingi matahari, lalu bagaimana untuk menghitung kapan terjadinya gerhana bulan dan matahari menggunakan rumus jarak bumi dengan matahari dan bulan, diameter bumi, matahari dan bulan, yang katanya diameter matahari itu 400x lebih besar dari diameter bumi.
    mohon dipencerahannya tuan maha guru besar???

    ReplyDelete